Catatan Perjalanan Berkesan 2011!

#Refleksi2011 – Tulisan Keenam.

Tahun 2011 saya cukup sering berjalan-jalan. Bukan karena tidak ada kesibukan, melainkan untuk melepas penat di tengah kepadatan jadwal sepanjang 2011. Bulan Januari hingga April agenda saya masih dipenuhi urusan organisasi kemahasiswaan. Selepas itu (Maret – Desember), program pelatihan yang saya ceritakan beberapa waktu lalu cukup menyita waktu dan perhatian saya. Skripsi? Ya, itu juga menyita waktu sih, tapi baru per November saya benar-benar mengerjakannya. Sebelumnya, skripsi hanya berwisata di dalam pikiran saya saja.

Kali ini saya ingin menceritakan perjalanan-perjalanan berkesan saya di tahun 2011. Harap tidak perlu memusingkan apa yang saya maksud dengan perjalanan. Bagi saya, perjalanan tidak wajib pergi ke satu pantai atau gunung atau kota indah nun jauh di sana selama berhari-hari. Poin pentingnya adalah suatu kesempatan dimana saya bisa terbebas dari rutinitas dan menikmatinya.

Perjalanannya akan saya buat kronologis, bukan berdasarkan mana yang paling berkesan dan mana yang kurang berkesan. Bagi saya semua perjalanan ini sukses mencapai tujuannya: menghilangkan penat dan mengembalikan energi!

1. Mengunjungi Taman Mini | Februari 2011.

Saya bersama teman-teman kuliah pergi ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada tanggal 22 Februari 2011. Ini kali kedua saya ke TMII. Yang pertama pun hanya untuk menonton konser kesenian sekolah kakak saya. Jadi, bisa dikatakan ini pertama kalinya saya ke TMII untuk mengeksplorasi tempat-tempat menarik di sana. Kami berkeliling ke Museum Telekomunikasi, Museum Penerangan, Museum Indonesia, Museum Keprajuritan, kereta gantung, hingga Taman Akuarium Air Tawar. Meski perawatan fasilitas di sana amat minim, namun bagaimana pun saya mengenal dan mempelajari banyak hal baru di sana.

2. Mengakhiri Masa Tugas dengan Manis | April 2011.

Di pertengahan Maret masa tugas saya sebagai Wakil Angkatan sekaligus pengurus suatu organisasi berakhir. Untuk mengakhiri secara informal dan melepas penat, di awal April kami menyewa sebuah wisma di Puncak untuk menginap. Meski tidak semua pengurus bisa mengikuti acara ini, namun kehangatan dan keceriaan terbangun dengan cukup baik. Rasa kekeluargaan di antara kami yang sudah setahun belakangan bekerja bersama-sama pun amat terasa. Kami bercerita, memasak, makan, menonton film, mencari poffertjes, juga berbagi kesan-pesan selama setahun. Semua kami lakukan bersama-sama. Semua kami nikmati bersama-sama.

3. Ke Bandung bersama Keluarga | Agustus 2011.

Saya menyempatkan diri pergi bersama keluarga ke Bandung pada tanggal 8 Agustus. Setahun belakangan memang ayah saya gemar mengajak berjalan-jalan. Ke Bandung, Bogor, Singapur, dan ke Jogja minggu depan. Bagi saya ini hal yang sangat baik. Bukan bagi saya, melainkan untuk ayah saya sendiri. Biasanya ayah saya amat enggan meninggalkan pekerjaannya sebagai pedagang. Beruntung sekarang ia mulai bisa menyeimbangkan antara pekerjaan, rekreasi, dan pelayanan gereja.

4. Menikmati Tidung! | Agustus 2011.

Di bulan Agustus agenda saya memang dipenuhi dengan liburan dan melakukan perjalanan. Kebetulan di bulan itu agenda kerja cukup lowong karena merupakan bulan puasa. Perjalanan kedua saya setelah ke Bandung adalah pergi ke Tidung bersama teman-teman SMA saya (juga pacar saya) pada tanggal 13-14 Agustus 2011. Kami menjelajah pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung kecil yang disambungkan oleh jembatan panjang nan reyot. Kami melompat dari Jembatan Cinta yang ternyata tidak memiliki asal-usul nama yang cukup memuaskan. Kami menaiki perahu ke beberapa lokasi untuk snorkeling. Kami menikmati hidangan BBQ. Kami menikmati pemandangan. Dan masih banyak hal menyenangkan lainnya yang kami lakukan di pulau Tidung.

5. Mengunjungi Kembali Jogja | Agustus 2011.

Perjalanan ketiga di bulan Agustus, tepatnya 19-22 Agustus 2011, adalah ke Jogja bersama teman-teman kuliah saya. Kami menikmati Borobudur, Sendong Sono, Malioboro, Angkringan, Keraton, dan berbagai wisata kuliner menarik. Sama seperti TMII, ini bukanlah kali pertama saya ke Jogjakarta. Ini kali ketiga, pertama saat saya SMP dengan keluarga saya. Kedua saat saya SMA dan mengikuti kegiatan live-in. Namun, tetap saja perjalanan ini membawa kesan tersendiri karena dilakukan dengan jauh lebih mandiri dan bebas. Pendanaan mandiri. Penentuan tujuan mandiri. Bebas mau bangun jam berapa. Bebas mau mandi atau enggak. Bebas mau ke mana saja. Bebas mau tidur jam berapa (saya juara tidur cepat loh! hehe).

6. Menginap di Rumah Pohon Mekarsari | Agustus 2011.

Perjalanan keempat sekaligus terakhir di bulan Agustus. Saya diajak keluarga pacar saya untuk menginap di Rumah Pohon Mekarsari 28-29 Agustus 2011. Sangat berkesan karena ini kali pertama saya liburan bersama dengan keluarga pacar. Sayangnya kami pergi tepat menjelang lebaran, sehingga beberapa fasilitas sedang diperbaiki atau ditutup untuk menyambut lebaran. Namun ternyata hal tersebut membawa berkah tersendiri: Mekarsari sepi! hehe. Kami jadi lebih bebas berkeliling Mekarsari. Selama dua hari kami berkeliling ke danau buatan, tur keliling kebun dan menanam pohon, ke rumah serangga, mengikuti outbound, berkeliling Amazing Water World yang kosong, hingga melihat proses dekorasi dunia coklat.

7. Menjelajah Singapura! | November 2011.

Di bulan November, tepatnya 26-29 November, saya sekeluarga pergi ke Singapura. Ini kali kedua saya ke ke negeri Singa. Sekali lagi, nuansa kebebasan jauh lebih terasa dibanding saat saya lulus SMP dulu menemani ayah saya menjalani operasi di Singapura. Saya bebas keluar-masuk Kasino. Saya bisa berkeliling sendirian menggunakan taxi, bus, atau MRT. Di sana, kami tidak melulu berbelanja ke mall. Ayah saya lebih suka berkeliling menikmati pemandangan dan tempat rekreasi. Maka selain ke Kasino, kami juga ke Universal Studios, berkeliling kota mengikuti tur amfibi (menggunakan kendaraan yang sama berkeliling jalanan kota sekaligus berkeliling danau), menikmati atraksi pantai di ujung Sentosa Island, dan tak lupa menikmati kuliner-kuliner lezat di sana. Saya dan kakak saya juga berkesempatan ke Art & Science Museum, yang kebetulan sedang menyelenggarakan Pameran / Museum Titanic. Itu adalah pameran / museum terbaik yang pernah saya kunjungi seumur hidup saya! Desain interiornya, konsep user experience-nya, kekayaan informasinya, interaktifnya, teknologinya, hingga alur pamerannya semua dikerjakan dengan detil hebat, kreativitas tinggi, dan keseriusan mendalam.

8. Menikmati Seni Teater | Februari, Juni, dan Agustus 2011

Di tahun ini saya berkesempatan menyaksikan tiga pertunjukkan teater. Yang pertama adalah seni teatrikal tari berjudul “Andai” pada 25 Februari 2011. Yang kedua adalah pertunjukkan lakon “Visa” karya Goenawan Mohamad pada 4 Juni 2011 yang dimainkan oleh Teater Lampung. Yang ketiga adalah pementasan “Mastodon dan Burung Kondor” karya Rendra pada 11 Agustus 2011. Dua teater pertama saya nikmati di Salihara, Pasar Minggu. Sedangkan yang terakhir saya nikmati di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki. Saya paling menikmati lakon “Visa” yang bagi saya naskahnya sangat cerdas dan kontekstual. Untuk “Andai” juga cukup menarik karena dengan hebat menggambarkan kehidupan seorang skizofrenia. “Mastodon dan Burung Kondor” paling buruk menurut saya, bukan karena kualitas teatrikalnya, tapi lebih ke pengkontekstualan naskah dan durasi yang tidak bersahabat, terlebih ke generasi muda yang sudah kehilangan konteks sama sekali dengan cerita karya Rendra tersebut. Durasi 3 jam sungguh membuat ngantuk! Jujur!

Sekian catatan perjalanan saya selama 2011. Saya sangat menikmati semua perjalanan tersebut. Biasanya tak sekedar melepas penat, perjalanan-perjalanan tersebut juga menyisakan ruang untuk belajar dan memberikan saya pengetahuan baru. Terima kasih kepada semua yang terlibat dalam perjalanan-perjalanan tersebut. Semoga tahun ini saya bisa lebih sering melakukan perjalanan berkesan! Semoga! =D

Sampai jumpa di tulisan berikutnya sekaligus terakhir #Refleksi2011.

 
Jakarta, 19 Januari 2012
Okki Sutanto
 
Daftar Tulisan #Refleksi2011:
1. Merefleksikan 2011 (Sebuah Catatan Pengantar)
2. Di Balik Kamera (1) – Sahabat Si Pemula
3. Di Balik Kamera (2) – Kesempurnaan Tanpa Kesempurnaan
4. Untuk Seribu Delapan Ratus Senyuman. =)
5. Seorang Dosen, Sebuah Buku, dan Sejuta Cerita.
6. Saat Engkong Beristirahat dalam Damai
%d bloggers like this: