Beberapa kali saya mendapat pertanyaan begini dari teman-teman: bagaimana cara menemukan bacaan menarik? Sejujurnya, saya juga bingung.
Saya suka baca sejak kecil. Apa saja saya baca. Dari yang penting sampai gak penting-penting amat. Dari surat kabar serius sampai artikel soal apa yang terjadi jika semua orang di dunia lompat bersamaan. Dari bacaan soal perjalanan luar angkasa sampai postingan soal cewek yang bikin tato nama mantan di jidatnya. Serandom itu, sebenarnya. Gak semua bacaan saya itu ya menarik. Banyak yang ampas juga. haha..
Jadi kalau ditanya cara nemuin bacaan menarik, mungkin kuncinya di banyak-banyak baca aja kali ya. Syukur-syukur dari 100 artikel yang dibaca, bisa nemu 2-3 yang menarik. Nah, kunci berikutnya juga itu: gak semua artikel yang lewat harus dibaca. Gak semua postingan harus diselesain. Gak semua buku dan podcast harus diberesin. Kadang saya baca awalnya, kalau gak menarik ya saya skip. Gak perlu buang-buang waktu untuk dihabisin. Time’s precious.
Yang juga gak kalah penting: find your why. Tahu alasan kenapa baca atau konsumsi sesuatu. Jangan cuma mindless scrolling. Jangan berpasrah gitu aja sama apa yang disodorin sama algoritma. Kalau saya, memang suka belajar banyak hal dan topik. Karena itu bisa membantu saya melihat dunia dari perspektif yang beragam. Bisa jadi bahan saya komentarin atau inspirasi dalam menulis.
Jadi, tiap bacaan saya itu ya asupan titik-titik (dots) ke otak yang suatu saat menunggu untuk dikoneksiin. Collecting the dots, before connecting the dots. Tapi, gak semua orang harus begini. Setiap orang bisa punya tujuannya masing-masing dalam membaca dan mengkonsumsi media. Know your why. It’s important. Have some sense of purpose, in reading. Jadi tahu mau mencari apa ketika membaca. Juga jadi tahu apa yang relevan untuk kamu.
Secanggih-canggihnya algoritma, akan selalu ada konten-konten gak relevan yang disodorkan ke kita. Akan selalu ada bacaan jelek yang melintas di media sosial. Itu tugas kita untuk memilah. Untuk tahu mana yang sekiranya relevan dan perlu dibaca lebih lanjut, mana yang perlu diskip. Konten-konten yang gak ada relevansinya sama hidup kita, percuma dkonsumsi. Ngabisin waktu doang. Besok-besok juga udah kita lupakan. Know what’s relevant for you!
Tips berikutnya mungkin hobi ngulik kali, ya. Saya suka ngulik sesuatu. Menggali lebih dalam. Going down the rabbit hole. Ketika ada akun yang post atau twit soal sesuatu, biasa saya cari sampai ke sumber aslinya. Ada berita yang bahas soal suatu riset, saya coba baca jurnal aslinya. Dari sana, saya jadi sering nemu beberapa akun berkualitas. Ya founder unicorn. Ya jurnalis. Ya aktris. Aktivis. Akademisi. Atau akun media & institusi seru yang kurang dapat sorotan publik.
Intinya sih kejar terus sampai ke sumbernya. Biar dapet sumber air yang benar-benar bagus dan berkualitas. Yang berikut-berikutnya bisa kamu nikmati langsung dari aslinya. Tanpa khawatir postingannya sudah dipotong, dipelintir, atau tercemar sama akun dan media lain yang me-repost.
Berikutnya, bangun sistem koleksi. Waktu itu terbatas dan kadang kita sibuk, ya. Tentu gak mungkin setiap nemu artikel bagus langsung kita baca. Saya juga begitu. Biasanya kalau lagi sibuk ya saya save-save dulu aja artikelnya ke sistem koleksi. Saya sendiri pakai Notion. Tapi kamu bisa pakai apa saja. Ya Pocket. Ya bookmarks di browser. Ya Apple Notes. Dan lain sebagainya. Mana aja yang memudahkan kamu. Biar kalau nemu artikel bagus bisa disave dulu, untuk dibaca pas ada waktu. Entah sebelum tidur atau di akhir pekan yang lebih lowong.
Terakhir, cari layanan atau media yang…berkualitas. We live in an information overload hell. Jumlah informasi baru yang kita terima setiap hari jauh melebihi apa yang bisa diproses otak kita. Hari-hari ini, kurasi jadi semakin penting. Saya amat terbantu dengan sejumlah media-media yang “terpercaya” sehingga kualitas artikelnya pun cenderung baik. Meski bagaimanapun tiap media pasti punya biasnya sendiri, sehingga tetap perlu kita kritisi dan waspadai ya.
Saya sendiri suka beberapa media berikut. Untuk berita dalam negeri saya suka baca dari Kompas, Tempo, Project Multatuli, Narasi, CNN, Jakarta Post, hingga Detik. Untuk berita luar negeri, saya suka baca artikel-artikel dari New York Times, The Guardian, NPR, BBC, AP News, Al Jazeera, Politico, South China Morning Post, BBC, hingga The Strait Times.
Selain itu, beberapa situs yang saya juga suka baca antara lain The Verge, Vox, The Conversation, Vice, The Atlantic, Psyche, The Cut, The New Yorker, dsb. Beberapa newsletter berisi kurasi artikel yang saya suka: Substack, The Daily Pnut, Pocket Collection, Quora Digest, Love Letter (NYT), & TED Recommends. Sejumlah newsletter ini membantu saya mendapat kurasi bacaan bergizi tiap minggunya. Masih bingung? Ya subscribe aja nawala saya: Okkinawa. Gratis koq! Tiap minggunya saya kurasi berita dan bacaan menarik. hehehehe..
Mungkin sekian aja tips yang bisa saya bagikan. Semoga membantu! Oh ya, ada satu pertanyaan di awal yang belum terjawab. “Gimana caranya betah baca lama-lama?”, nah ini pertanyaan sulit memang. Apalagi buat orang yang otaknya hiperaktif dan susah fokus kayak saya. Bukan perkara mudah lama-lama membaca panjang-panjang, baik artikel atau buku.
Yang membantu saya lagi-lagi memiliki WHY. Saya tahu saya bodoh, saya perlu belajar banyak hal. Makanya saya butuh banyak baca. Dan pelajaran-pelajaran terbaik biasanya terkubur di dalam tulisan panjang dan bergizi, bukan di artikel clickbait dan potongan video Tiktok/Reels.
Yang kedua: make time. Kalau kita cuma berharap bakal punya waktu untuk baca & belajar, tapi tidak pernah benar-benar mengalokasikannya, ya sulit. Coba disusun setiap hari 10-15 menit aja buat baca. Atau di akhir pekan. Bisa di pagi hari pas bangun atau sebelum tidur. Whatever works for you. Dan jika sudah punya waktunya: pastiin kamu terbebas dari distraksi-distraksi ngehe. Silent HP-mu. Matiin notifikasi. Aktifkan Airplane Mode. Biar kamu bisa fokus membaca.
Sekian tulisan saya kali ini. Terima kasih telah bertanya dan semoga menjawab, ya! Jika kamu masih punya pertanyaan, monggo komen aja di postingan ini. Saya akan usahakan sebisa saya untuk menjawab. Makasih~
Jakarta, 10 November 2023
Kirim Komentar!