Dalam Seratus Dua Puluh Purnama

(hendaknya ini menjadi cambukan bagi diri saya sendiri…)

Dalam Seratus Dua Puluh Purnama

Tidak banyak yang memusingkan rencana hidup 10 tahun ke depan. Sebagian masih bingung, sebagian lagi enggan untuk memikirkannya. Bagi saya ini penting. Bukan karena saya terlalu percaya diri, justru sebaliknya. Saya tidak yakin bisa hidup sampai usia 80, 70, 60, atau bahkan 50. Lagipula, siapa yang bisa yakin?
Justru dari ketidakpastian itulah, saya merasa dari sekarang rencana hidup ke depan harus dibuat. Berbakti pada orang tua, berkarya sesuai talenta yang saya miliki, menggapai cita-cita dan target dalam hidup, melakukan sesuatu demi komunitas, bangsa, dan dunia. Semua hal tersebut menurut saya bisa dilakukan secepat mungkin, tidak perlu menunggu berumur 40, 50, atau 60 tahun. Mungkin beberapa terdengar tidak masuk akal bagi sebagian orang, namun biarkanlah, toh saya yang melakukannya. Yang optimis, pesimis, percaya, skeptis, ragu, atau apa pun itu, silakan jadi penonton. Bagus-bagus mau mengulurkan tangan dan menjadi bagian dalam mimpi & cita-cita saya ini. =)
2011-2012
Setelah menyelesaikan studi, saya akan fokus berkarir di bidang penulisan skenario. Selain menjadi penulis skenario, saya juga akan terus mengembangkan kemampuan menulis saya dengan rajin menulis cerpen, esai, puisi, artikel, dan lain sebagainya. CARANYA? Saat ini saya sudah mulai membuka akses dengan belajar menulis skenario dari beberapa penulis skenario berpengalaman, banyak membaca buku terkait film dan skenario, membedah skenario untuk dipelajari, berkenalan dengan orang-orang yang bergelut di bidang perfilman (produser, sutradara, dsb), rajin menulis (baik fiksi maupun non-fiksi), dan rajin mencari tahu tentang segala hal. Target saya pada akhir 2012: 5 skenario film layar lebar Indonesia (sudah diproduksi); 2 skenario serial drama televisi (sudah diproduksi); 1 piala citra untuk “Skenario Asli Terbaik”; 10 tulisan di harian KOMPAS; 2 buku fiksi; dan 1 buku non-fiksi.
2013-2016
Berbekal “receh” yang saya hasilkan dari dunia kepenulisan, saya akan lebih mendalami ilmu perfilman dengan melanjutkan studi di sekolah film ternama (Entah di UCLA atau UCS). Sebenarnya ini bukan suatu keharusan, karena bagi saya pendidikan formal bukanlah satu-satunya jalan. Tapi selain menimba ilmu, bersekolah di sana akan membantu saya dalam 2 hal: Membuka akses ke sineas perfilman dunia, dan meningkatkan kemampuan bahasa inggris saya. Sembari menimba ilmu, saya akan tetap menulis skenario film indonesia dan drama seri televisi. Selain itu, saya juga akan bekerja sama dengan sineas di Asia untuk memproduksi film dan mencari nama melalui festival-festival film berskala internasional. Target pada akhir 2016: Meraih gelar “Bachelor of Arts”; 2 skenario film layar lebar Indonesia; 1 skenario serial drama televisi Indonesia; 1 film proyek kerja sama dengan sineas Asia; memenangi 2 festival film berskala internasional.
2017-2019
Saya akan menjejakkan kaki lagi di Indonesia, tepatnya di Jakarta. Sembari terus memproduksi film (entah menjadi penulis skenario, sutradara, atau keduanya), saya akan kembali ke almamater saya dan menjadi pengajar / dosen honorer (gak bisa tetap ya kalo masih S.Psi? ahaha) di bidang penulisan. Selain ingin memberi kontribusi pada generasi muda, hal ini akan memudahkan saya dalam membangun jejaring dengan para praktisi psikologi. Saya akan mendirikan satu biro/instansi/lembaga, yang lingkup kerjanya adalah: “PSIKOLOGI”. Masalah apa pun itu, jika terkait dengan manusia, maka bisa diselesaikan oleh biro ini. Mulai dari strategi pemasaran, konseling individu / komunitas, strategi kebijakan pemerintah, konsultan pendidikan dan media, peningkatan kualitas pekerja, dan lain sebagainya. Tentu biro ini profit-oriented, namun CSR (Corporate Social Responsibility) dari perusahaan ini adalah Menyelesaikan konflik & pengembangan komunitas tertinggal. Bagi saya Ilmu Psikologi adalah ilmu yang sangat aplikatif dan memiliki nilai guna tinggi. Kendala utama di negeri ini adalah tidak cukupnya lahan bagi para sarjana / praktisi psikologi untuk menggunakan ilmu mereka seoptimal mungkin. Dengan adanya biro ini, ilmu-ilmu Psikologi yang telah dipelajari para sarjananhya tidak akan meluap begitu saja. Ilmu itu akan terus hidup, berkembang, dan berguna untuk bangsa dan dunia. Target pada akhir 2019: 1 film Hollywood; 2 film Asia; 2 film Indonesia;  Berdirinya Biro “ENTAH-APA-NANTI-NAMANYA”; Mengajak orangtua berkeliling dunia; & Berkeluarga.
2020 – …
Pada tahun ini saya sudah menjadi film-maker terkemuka, bahkan dikenal di tingkat dunia. Biro yang saya dirikan pun mulai “well-settled”, stabil, dan dikenal khalayak. Hal selanjutnya yang akan saya lakukan adalah mendirikan sebuah Partai Politik. Partai ini akan benar-benar bersih, dengan ketatnya seleksi masuk, kokohnya karakter kader, dan kuatnya budaya organisasi. Semua itu akan dicapai melalui bantuan dari biro “ENTAH-APA-NANTI-NAMANYA” (melalui tes psikologis, training, workshop, dan lain sebagainya). Mengapa harus partai politik? Saya yakin kekuatan satu – dua orang saja tidaklah cukup untuk merubah negara ini. Sekalipun presidennya hebat, namun jika jajaran eksekutif-legislatif-yudikatif lainnya hancur, mustahil Indonesia bisa maju. Dengan partai politik yang benar-benar baru dan bersih, dan pengaruhnya menancap kuat dalam ketiga elemen trias politica tersebut, kemajuan Indonesia hanya masalah waktu saja. Organisasi sayap dari partai politik ini akan berfokus pada pengembangan pedesaan & wilayah tertinggal, dengan motor penggerak utamanya adalah generasi muda. Pengaruh, Ideologi, dan Budaya dari organisasi ini pun akan masuk ke tingkat akar rumput. Sehingga secara vertikal dan horizontal kekuatan partai ini tidak dapat ditampik lagi. Dalam 10-15 tahun, prosentase pemilih partai ini mencapai 50% dalam pemilu. Presiden RI sejak tahun 2034 dan seterusnya akan berasal dari partai politik ini.
Yak. Demikianlah mimpi saya dalam 10 tahun ke depan (bahkan lebih). Beberapa masih terlalu konseptual, tapi tenang saja, seiring berjalannya waktu saya akan mengkonkretkan itu semua.
Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya. Sebagian akan terdengar GA MASUK AKAL, terlalu MULUK, bahkan hanya sebatas MIMPI BELAKA.
Percayalah, ini bukan tentang Utopia, bukan Delusi, pun Fantasi.
Ini tentang saya…. dan mungkin Anda.
Jakarta, 31 Mei 2010
Okki Sutanto
(terus merajut kenyataan, bukan mimpi)

Rakit Komputer Part II (Pemasangan)

Lanjutan dari Rakit Komputer PART I.

Setelah sukses membeli barang-barang yang dibutuhkan, yuk kita rakit komputernya! Pertama-tama, check list dulu komponen-komponennya.
– Motherboard
– Prosesor (beserta Heat Sink Fan)
– Kepingan RAM (Memori)
– Harddisk
– CD / DVD Room
– Casing (beserta fan dan powersupply)

Setelah memastikan semua komponennya lengkap, langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk merakit komputer selanjutnya adalah:

1. Memasang Prosesor ke Soket Prosesor di Motherboard.
– Buka penutup prosesor yang ada di motherboard, lepaskan terlebih dahulu besi pengait di sampingnya. Caranya? Tekan ke dalam lalu geser ke samping, angkat ke atas.
– Buka cangkang pelindung prosesor, pegang samping prosesor, jangan menyentuh pin pin kecil di dalamnya.
– Letakkan prosesor di dalam soket dengan benar. Pastikan ujung prosesor yang memiliki tanda segitiga berada paling dekat dengan tuas pengunci.
– Setelah memastikan pemasangan benar, kunci kembali pengait soket prosesor.

2. Memasang Heat Sink Fan (Fan Prosesor)
– Jika terdapat pasta prosesor, oleskanlah di atas prosesor hingga merata. Gunanya agar permukaan prosesor dan Heat Sink Fan benar-benar menempel dan panas yang dihasilkan prosesor dapat dengan sempurna diserap Heat Sink Fan
– Pasang Heat Sink fan secara perlahan, masukkan keempat kaki heat sink fan ke lubang-lubang yang terdapat di sekitar soket prosesor. Tekan masing-masing kaki sehingga masuk dengan sempurna. Jika sudah, kencangkan baut pengunci keempat kaki tersebut.
– Pasang kabel power heat sink fan. Colokkan kabel power tersebut ke pin di motherboard yang bertuliskan CPU FAN.

3. Memasang RAM (Memori)

– Sebelumnya pastikan jenis memori yang Anda beli sesuai dengan Channel Memori yang ada di motherboard.
– Buka kedua pengait memori dengan benar.
– Masukkan kepingan RAM dengan posisi pin di bawah. Tekan hingga terdengar bunyi klik dan dengan sendirinya pengait memori mengunci kepingan RAM.

4. Memasang Motherboard ke dalam Casing.
– Pasang baut alas pada plat casing (biasanya 6 buah), gunanya untuk alas motherboard sehingga tidak langsung menempel ke casing.
– Pasanglah masker motherboard (plat yang berisi lubang-lubang untuk colokan berbagai kabel) ke casing.
– Pasang motherboard ke dalam casing, sesuaikan dengan masker motherboard, lalu pasang dan kencangkan semua baut motherboard ke baut alas yang sudah dipasang sebelumnya

5. Memasang DVD ROM

– Copot penutup rak DVD yang terdapat di depan casing, biasanya di atas. Caranya? Dorong dengan kuat dari dalam casing.
– Masukkan DVD dari depan casing.
– Pasang dua buah baut di samping DVD
– Hubungkan kabel data dan kabel power DVD. Kabel data disambungkan ke motherboard (tergantung tipe kabel: SATA atau IDE). Kabel Power sambungkan ke kabel dari Power Supply

6. Memasang Hard Disk
– Tempat untuk harddisk berada di bawah rak DVD, ukuran penyangga lebih kecil yakni hanya 3.5″, sedangkan rak penyangga DVD 5″. Masukkan Harddisk dan pasang dua buah baut di lubang yang disediakan.
– Hubungkan kabel data dan kabel power Harddisk. Sama seperti menghubungkan kedua kabel DVD.

7. Memasang Kartu Tambahan.
– Untuk memasang kartu tambahan seperti Soundcard, VGA Card, Modem, Atau Wireless LAN Card, umumnya sederhana. Copot plat di belakang casing sesuai di mana kartu ekspansi akan dipasang. Lalu masukkan kartu tambahan di slot yang sesuai di motherboard (AGP, PCI-E, PCI 1x, PCI 4x, PCI 16x), tekan yang kuat.

Rakit Komputer Part I (Persiapan)

Ini ada tips bagi yang mau merakit komputer. Mungkin tips ini kurang memadai, maklum aja . Gw bukan ahli komputer / sarjana komputer koq, gw cuma suka aja utak atik komputer sendiri.

Hmm, males beli komputer yang udah sepaket?
Mao coba2 rakit komputer tapi takut gagal?
Tenang, semoga Anda tercerahkan setelah membaca artikel ini. hehehe

Ngerakit komputer tuh gampang-gampang susah, n bagian yang susah cuma NIAT mau cari tahunya aja… hehe.. Gw gak pernah ikut kursus atau les atau apa pun tentang ngerakit komputer, gw cuma googling, baca-baca thread di kaskus, baca buku gratis di gramed, dan langsung praktek. Salah satu keuntungan dari BISA merakit komputer sendiri, adalah lo setidaknya jadi lebih mengerti pemecahan dan jalan keluar kalo ada komponen yang bermasalah.
(Komputer yang gw maksud di sini CPU aja, untuk Monitor, Keyboard, Speaker gw anggep udah ngerti lah ya)

Ini ada beberapa tips buat persiapan kalo mau rakit komputer:

1. Tentuin dulu kegunaan komputer nantinya.
Beda loh, komputer buat Officing, Entertainment, Design, atau Gaming. Tentu Officing paling murah, disusul Entertainment, kalo design n gaming bisa selangit harganya). Officing yang gw maksud tuh berarti kegunaan komputer murni cuma buat ketik-ketik Microsoft Word, bikin presentasi pake Powerpoint, bikin neraca pake Excel, dan browsing-browsing serta aplikasi sederhana lainnya aja. Entertainment udah lebih canggih, dipake buat dengerin musik, nonton film, dan beberapa aplikasi berat. Design atau Gaming jelas dipakai untuk game-game kelas berat atau aplikasi desain tingkat tinggi.

2. Setelah tahu kegunaannya, tentuin juga BUDGET yang lo punya.
(Ini penting buat nentuin merk n tipe komponen nantinya mesti lo beli. Makin gede budgetnya, makin berkualitas komponennya. Sebenernya ada hubungan yg sangat erat antara Kegunaan n Budget. Perhitungan kasar gw sih begini kalo untuk ngerakit CPU: Buat officing =1.5-2Jt, Buat Entertainment= 2-3.5Jt, Buat Design / Gaming = 4Jt – Unlimited. Tentu itu dengan membeli komponen BARU semua, kalo mao cari komponen yg SECOND, tentu harga bisa makin murah lagi).

3. Kalo kegunaan n budget udah jelas, langkah berikutnya adalah: bikin list komponen2 yang butuh dibeli.
(Komponen2 utama yg WAJIB ada di sebuah CPU adalah: MOTHERBOARD, PROSESOR, MEMORY, HARDDISK, DVD ROM. Dengan 5 komponen utama tersebut, ditambah CASING + Power Supply (Biasanya sepaket), komputer udah bisa nyala. Optionalnya adalah SOUNDCARD, MODEM / WIRELESS/ LAN CARD, VGA CARD, FLOPPY DISK, COOLER, dll. Semua optional itu ga mutlak diperlukan, tapi tentu aja kalo ditambahin, maka performa komputer makin MAKNYUS.

4. Langkah berikutnya cari tipe dan harga adalah lu bisa googling untuk tahu merk n tipe2 komponen tersebut dan harganya. Banyak koq penjual yang nyertain list harga periperal komputer, salah satunya adalah Bhinneka atau Viraindo.

Untuk pengetahuan dasar aja, berikut hal2 yang harus lu perhatikan saat memilih komponen:
– Motherboard = Yang perlu diperhatikan adalah jenis socket buat prosesor (socket 478 buat Pentium IV dan sebelumnya, socket 775 buat Core 2 duo ++). Jenis & Jumlah slot memori (DDR / DDR I : Tipe memori yg jadul, dah jarang diproduksi, harganya jadi agak mahal. DDR II: Tipe memory mainstream saat ini, harganya sangat terjangkau. DDR III: Teknologi memori terbaru, harga masih agak mahal tp performa makin bagus.) Fitur2 On Board (Semakin lengkap fitur on board yg terintegrasi langsung sama motherboard, berarti pengeluaran makin kecil. Biasanya Modem/LAN/Graphic/Sound/USB, sudah terintegrasi di motherboard2 keluaran beberapa tahun terakhir). Hal lain yg perlu diperhatikan adalah jenis expansion slot, apakah AGP, PCI, atau PCI-E. Ini yang nanti pengaruh kalo nantinya mao beli expansion card kayak VGA / Sound card.
– Prosesor = Prosesor tentu menjadi komponen paling penting di CPU, karena semua kerja komputer nantinya diatur oleh si prosesor. Kalo buat kegunaan officing, menurut gw Pentium IV 2Ghz ++ aja udah cukup. Tapi ketika lo butuh buat Gaming dan software yg agak berat lainnya, gw rasa lo perlu beli prosesor yg setara Intel Core 2 Duo. (Note this, 2 platform utama di dunia perprosesoran, yakni INTEL n AMD, sama aja koq kualitasnya. Mereka sama2 punya tipe prosesor buat kelas value / terjangkau, kelas mainstream / populer, maupun kelas high-end / top markotop.
– Memory = Perhatikan tipenya, DDR I / II / III, sesuaikan dengan slot di Motherboard. Untuk Officing, minimal 512mb. Tapi untuk gaming, gw rekomendasiin di atas 1 giga biar ga lemot.
– HardDisk = Yg perlu diperhatikan adalah kapasitas & kecepatannya, entah 80 / 160 / 250 / 320 / 500 / 1000Gb. Sesuaikan aja ama kebutuhan. Kalo buat officing, 80Gb dah lebih dari cukup koq. ahaha. Setelah kapasitas, perhatikan juga kecepatan read/writenya. Lebih cepat tentu makin baik. Selain itu, perhatikan juga kabel penghubungnya ke motherboard, SATA / IDE. Sebenernya ini ga terlalu masalah, karena ada konektor SATA ke IDE. Masalah merk, ya duit n kualitas berbanding lurus koq.
– DVD ROM = Ini gw bilang penting, karena tanpa adanya DVD ROM, lu bakal kesulitan melakukan instalasi Operating System. Entah lu mao pake CD ROM / DVD ROM / CD-RW / DVD-RW, sesuain ama kebutuhan aja.
– CASING / POWER SUPPLY = Yang perlu diperhatikan cukup MODEL n daya yang dimiliki Power Supplynya. Minimal 400Watt.
5. Nah, jika tipe2 komponen yg udah lu mao beli udah siap, langkah berikutnya tinggal beli deh.: Kalo udah, yuk PASANG!

Sekedar prakiraan harga di 6 komponen utama di atas ya, biar ada gambaran:
1. Motherboard (Value/Mainstream/High-End= 500rb / 800rb / 2jt)
2. Prosesor (V/M/H = 500rb / 800rb / 2jt)
3. Memory (V/M/H = 200rb / 400rb / 1jt)
4. Harddisk (V/M/H = 400rb / 700rb / 1jt)
5. DVD Rom (V/M/H = 150rb / 300rb /700rb)
6. CASING ( V/M/H = 250rb / 400rb / 1jt)

Selanjutnya: Rakit Komputer Part II

%d bloggers like this: