Alkisah Mas-mas Elpedepe

chris-liverani-552652
Photo by Chris Liverani on Unsplash

Jadi tadi siang ada mas-mas mampir ke toko. Gak tua-tua banget sih. Kayaknya seumuran. Udah, ga usah komen. Saya mawas diri kok sudah ga muda-muda banget lagi. Iya. Tahu. hehe..

Si mas keliling-keliling dengan muka setengah bingung. Kayak mau nanya tapi segan. Mau mampir tapi pesimis. Akhirnya dia bertanya juga sih. “Bisa install program SPSS untuk Mac?”. Oh, pantes. Di pusat perbelanjaan ini memang cuma satu-dua yang ngerti Mac. Program SPSS? Bah. Se-Jakarta mungkin cuma SuperMac Jakarta yang paham. Iya, ini nyombong. Ga apa lah sesekali. hehe..

Jadilah kita ngobrol-ngobrol. Ternyata si mas ini memang baru sampe Jakarta beberapa hari lalu. Asli dan besar di Makassar. Lulusan PTN Makassar juga. Kerja di Makassar juga. Baru ke Jakarta karena urusan beasiswa LPDP. Si mas ini mau ambil Master jurusan Kesehatan Masyarakat di Glasgow, Scotland, UK. Dapat beasiswa LPDP tahun lalu.. Dapet LoA belum lama ini. Besok baru tanda tangan kontrak sama LPDPnya.

Pas ditanya kenapa bisa nyasar ke tempat saya, katanya kebetulan saja lagi ke tempat teman dekat situ. Wah, beruntung sekali si mas ini. Coba kalau temannya di sekitaran Kemang atau Sudirman. Mungkin nyasarnya gak akan ke tempat saya. Dan SPSSnya juga mungkin gak bakal dapet. Dan mungkin gak akan dapat tips & trik bertahan hidup di Eropa. hehe..

Dari cerita dan antusiasmenya si Mas, saya rasa ia ga sekadar beruntung. Man Jadda WaJada. Siapa bersungguh-sungguh akan berhasil. Siapa yang berusaha keras, akan ditolong semesta dengan tangan-tangan tak terlihatnya. Semesta melihat kerasnya perjuangan ia mendapat beasiswa dan kampus di luar negeri, akhirnya urusannya dimudahkan. Semesta melihat kesungguhannya mendalami bidang Kesehatan Masyarakat, maka urusannya dilancarkan. Intinya, sukseslah kau mas di segala petualanganmu ke depan!

Semesta memang kerjanya misterius. Ada kalanya kita ditempa sedemikian keras dan dihujani cobaan tanpa akhir, ada kalanya kita dihadiahi penolong tidak terduga. Kapan pun itu, di posisi mana pun itu, percayalah semua itu akan terlewati. This too, shall pass. Ya kesukaran hidup, ya kegembiraan duniawi. Semua ada masa dan waktunya untuk terlewati. Nikmati secukupnya. Risaukan seperlunya. Jangan terlena kekinian berlebihan.

Kalau kata biksu Tong: “Segalanya adalah hampa. Hampa adalah segalanya.” Jadi ya sudah. Anggap saja lemak di perut ini hanyalah kehampaan yang hakiki. Yeee… Ending apaan nih! Bodo ah. hehe..

 

Jakarta, 18 September 2017

Kirim Komentar!

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: