Akhir pekan lalu akhirnya berkesempatan nonton Mortal Kombat. Ini hasil debat saya (sama diri sendiri) selama nonton film ini. Ada beberapa spoiler, jadi kalau belum nonton, bisa di-skip ya~
Pertama-tama, saya memang gak terlalu relate ya sama franchise Mortal Kombat. Cuma pernah main gamenya aja pas kecil. Memori lainnya mah ngeblur. Minat nonton juga karena ada Joe Taslimnya aja. Juga karena pas mau nonton, studio Mortal Kombat ini yang paling sepi. Alhasil satu studio cuma nonton berdua sama pasangan saja. Alhamdullilah!
Film dibuka dengan adegan di abad ke-18. Di kediaman Hanzo, salah satu ninja terkuat pada masanya. Tiba-tiba kediaman Hanzo diserang oleh klan musuh, keluarga Hanzo beserta para penjaganya pun dibantai habis. Hanzonya baru balik belakangan karena sibuk ngambil air di sumur. Hei, itu rumah ada banyak anak buah, ngapa lu ngambil air ke sumur sendirian? Andai dia tahu yang namanya pendelegasian tugas, mungkin keluarganya masih pada idup.
Berikutnya kita dibawa jauh ke masa depan. Dan kita tahu bahwa Mortal Kombat adalah turnamen bela diri antar “dunia”. Dan bos penjahatnya, Shang Tsung, ingin memastikan dunianya memenangkan turnamen ini untuk kesepuluhkalinya berturut-turut. Monmaap, ini lagi ceritain Juventus apa gimana dah?
Dan selanjutnya cerita pun berkisah seputar persiapan turnamen kesepuluh ini. Para jagoan dari bumi sedang berlatih, yang digangguin sama para jagoan dari outworld (yang salah satunya Joe Taslim). Di atas kertas sih jagoan bumi gak punya kesempatan menang ya, wong pada cupu. Cuma dua yang lumayan jago: yang topinya bisa terbang sama yang tangannya bisa keluarin api.
Dibandingin sama para jagoan outworld yang udah biasa bertarung berabad-abad, harusnya mah ini kayak Juventus lawan Persis Solo. Cuma ya karena Persis Solo dibantuin sama RI 1 (alias Ra1den, dewa petir), pertandingan jadi berjalan gak seimbang. Persis Solo pun bisa-bisa aja menang. Yaudahlah ya, namanya juga pelem.
Intinya, film ini amat menghibur kok, khususnya penyuka adegan berdarah-darah. Adegan berantemnya cukup sadis (tapi ya banyak disensor sih). Juga seru ngeliatin Joe Taslim benar-benar jadi bintang internasional (doi ngomong 3 bahasa di sini dan dialognya banyak), lompatan jauh banget dari pas doi main di franchise Fast & Furious. Buat yang belum nonton, yuk nonton~